Komputasi Grid adalah penggunaan bersama sumber daya
terkontrol yang terdistribusi secara geografis. Komputasi grid
memungkinkan organisasi virtual (virtual organization) untuk menggunakan
secara bersama sumber daya yang tersebar secara geografis dengan
berasumsi ketidakhadiran dari lokasi terpusat, kontrol terpusat,
pengetahuan menyeluruh terhadap sumber daya dan hubungan kepercayaan.
Organisasi virtual dapat meliputi suatu departemen dari suatu perusahaan
yang berada pada satu lokasi yang sama sampai dengan kumpulan besar
orang-orang dari berbagai organisasi yang tersebar diberbagai belahan
bumi. Karakteristik dari grid yaitu:
Kekurangan pada komputasi grid yang lebih ditekankan disini adalah mengenai hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi komputasi grid. Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
- Tidak adanya kontrol terpusat.
- Adanya heterogenitas. Artinya multiplatform yaitu dapat berjalan diplatform / sistem operasi apa saja.
- Memiliki scalability.
- Dinamis dan dapat beradaptasi dalam berbagai situasi.
- Menggunakan protokol-protokol dan interface yang standar, terbuka dan serbaguna.
- Dapat memberikan kualitas layanan (QoS) yang tinggi. Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.
- Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
- Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle.
- Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah dapat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas.
- Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, akses terhadap model dan perangkat berbeda, metodologi penelitian yang lebih baik.
- Data: Akses terhadap sumber data global dan hasil penelitian lebih baik.
- Ukuran dan kompleksitas dari masalah mengharuskan orang-orang dalam beberapa organisasi berkolaborasi dan berbagi sumber daya komputasi, data dan instrumen sehingga terwujud bentuk organisasi baru yaitu virtual organization.
Kekurangan pada komputasi grid yang lebih ditekankan disini adalah mengenai hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi komputasi grid. Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
- Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
- Masih sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola komputasi grid.
- Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari komputasi grid itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar